PH Fauzi & Gerald Saksikan Ekshumasi Kematian Mihani oleh Dokter Forensik PoldaSu Minta Polres Binjai Bila A1 Tangkap Segera Pelaku Pembunuh

Secanggang, Noktahsumut.com –Penasihat Hukum Fauzi Sibarani, SH MH Geral Siahaan SH MH berzibaku trus demi tegaknya supremasi hukum harus berangkat Ke Kuala Besar Kecamatan Secanggang, dengan mobil dan menyambung dengan perahu,Pukul 03.00 WIB Sabtu, (25/5/2024).

Guna menghadiri Ekshumasi kematian Mihani secara tragis, terlihat dokter forensik Dr H Mistar Ritonga Sp Forensik K akhirnya hadir melakukan pembongkaran mayat dan melakukan penelitian secara intensif dan serius bersama dokter Tobing, dokter Sibarani dan lainnya di pemakaman dusun II Kwala Besar Secanggang

Usai Dr H Mistar Ritonga Sp Forensik K akhirnya hadir melakukan pembongkaran mayat PH Fauzi menuturkan kepada Media ini berharap segera menangkap para terlapor yang melakukan tindak pidana bila ada ditemukan tind

pidananya sehari setelah keberangkatannya dari kampung halamannya Mihani yang penuh kejanggalan dan kecurigaan sebab Mihani (28) dari tempat tinggalnya Kuala Besar Kecamatan Secanggang, berangkat bersama tetangganya Mona Cs Ke Binjai, 23 Maret 2024 lalu, meninggal 24 Maret 2024 sangat membuat keluarga dan warga kampungnya terkejut tidak mau menerima kenyataan.

Sementara Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Zuhatta Mahadi STK SIK menyampaikan bahwa 20 hari setelah alm Mihani dikebumikan keluarga Mihani membuat Laporan ke Polres Binjai karena merasa ada kejanggalan dan mencurigai kematiannya. Dengan agresif kami menerima laporan 15 April 2024 kami melakukan penyelidikan sehingga terlaksana ekshumasi ini,” ungkapnya.

Sebelumnya Mihani yang single parent meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 3 Tahun menyisakan kepedihan yang luar biasa Ibundanya Sabariah yang juga sudah janda karena suaminya meninggal dunia, ini menangis histeris menyambut kedatangan PH Timnya dan Awak media 17 orang.

 

 


Sebelumnya Tim Personil Polres Binjai bersama Aiptu Bambang mewakili Kapolres Binjai hadir kemudian
Pukul 09.08. WIB diiringi6 kemudian Dr H Mistar Ritonga Sp Forensik K akhirnya hadir langsung menuju tempat pemakaman Mihani melakukan pembongkaran mayat almarhun Mihani dari makamnya di kampung halamannya, didampingi 11 Dokter muda lelaki dan 6 dokter muda perempuan dari foerensik RS Bhayangkara Polda Sumut didampingi Personil Polres Binjai.

Kemudian Keluarga Siti Khadijah Tante Mihani, Atoknya dan Pak Tuanya, Kades dan Kadus, maupun ratusan masyarakat,
Kru Tim dan Media TV One, I News TV, Media Online lainnya, dan anak-anak hadir ingin menyaksikan ekshumasi Mihani yang berlangsung lancar dalam cuaca baik.

Saat pelaksananaan pembongkaran keluarga dan ibu Mihani alm terlihat menangis histeris memeluk awak media ini, meminta agar ditegakkan hukum terhadap pelaku tindak pidana seadil-adilnya. Tapi saat ditanyai Media ini Kades sepertinya tidak mau memberikan tanggapan bahkan saat ditanyai namanya tidak mau menjawab serta merta aura kesedihan tidak terlihat bahkan tertawa-tawa seperti orang kurang waras artinya kalau sang kades ga merasa kehilangan atau kematian salah satu orang warganya.

PH Fauzi menyampaikan, berharap adanya gelar Ekshumasi ini akan ada titik terang sehingga Mona Cs bisa ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan segera oleh Polres Binjai, guna penegakan supremasi hukum yang pasti bagi keluarga,” tuturnya

PH Fauzi menjelaskan lagi, kehadiran dokter forensik akan menenangkan Ibu Sabaria yang terus mengharapkan keadilan dalam hukum karena pelaku Mona membawa almarhum dijemput abangnya ke rumah Keluarga Mihani disebut sebut melalui Kadus akan menyerahkan uang Rp150 juta sebagai pengganti uang duka ditolak keluarga, sebab hal ini menambah kecurigaan keluarga.

Naifnya sebelumnya disebut sebut Mihani jatuh di kamar mandilah!?.Kalau jatuh di kamar mandi mengapa pihak Mona harus mau memberikan kocek Rp150 juta!? Uang apa itu!?” tanya PH keheranan dan Kadus terdiam sejenak.

Kita berharap percaya dan trus berdoa kepada Tuhan agar Dokter Forensik dan Timnya bersikap netral yang takut akan Tuhan sehingga terungkap kejujuran.

Sebelumnya adanya kecurigaan dan kejanggalan ditubuh Mihani terdapat luka di kepala, lengan, dada lebam membiru, jari jempol dan dua kuku jari kaki lepas, selain itu diduga Mihani dibawa naik becak namun diduga sudah tewas diangkut naik becak ke salah satu hotel di Binjai, kemudian info di media over dosis, mencurigai baju yang dipakainya ada Tsirt dan daster berubah setelah di Hotel padahal diduga sudah meninggal kok masih bisa memakai daster adalah suatu yang janggal kan!?” ungkapnya.

Sementara Geral Siahaan berharap tegaknya supremasi hukum tidak diperlambat. “Kita akan trus berjuang sebelum api berkobar di publik, sehingga tidak ada lagi korban–korban Mihani yang lain.” ungkap PH Geral Siahaan.

Sebab kematian seseorang itu hak verogratif Tuhan Sang Maha Pencipa apabila terjadi penganiayaan hingga kematian atau menghilangan nyawa itu adalah merampok, melangkahi wewnang dan melanggar hak Tuhan.
Hukum tabur tuai itu pasti dan hukum Tuhan apalagi.
(Nurlince Hutabarat/Sri Sahati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.jelajahnews.id/