Diduga Ada Yang Aneh, Polda Sumut Diminta Usut Tuntas dan Tangkap Pemilik Sabu dan Alat Hisap Yang Katanya Ditemukan di Namosalak Pancur Batu
Pancur Batu Noktahsumut.comSejumlah warga dan masyarakat mengaku heran dan curiga akan adanya temuan sebuah benda yang diduga narkoba jenis sabu dan alat hisap sabu di sebuah lokasi yang berada di Dusun 7, Desa Namo Salak, Kecamatan Pancur Batu pada rabu 2 Oktober 2024 Pagi.
Warga menduga kuat akan ada orang jahat yang ingin menjebak seseorang. yang sengaja menciptakan barang siluman tersebut agar lokasi tempat penemuan barang haram tersebut dianggap maresahkan bagi masyarakat.
“Kami meresa heran ada katanya ditemukan diduga narkoba jenis sabu dan alat hisap sabu sabu di lokasi itu, menurut informasi yang kami dapatkan bahwa yang menemukan narkoba itu adalah Masyarakat yang datang untuk membakar sebuah pondok yang berada di lokasi tersebut. Kami sangat heran bagaimana bisa ada ditemukan narkoba sebanyak itu, apalagi sejumlah alat hisap yang masi terlihat baru. Kami minta Polisi segera menurutkan tim labfor Polda Sumut dan Direktorat Narkoba Polda Sumut untuk mengambil sidik jari pada barang yang ditemukan seperti sebuah serbuk diduga lebih kurang 3 gram narkoba jenis sabu sabu dan 5 buah alat hisap sabu sabu yang utuh dengan kaca pireknya dan masi baru yang kami herankan kenapa saat ditemukan barang itu tidak langsung diserahkan kepada Polisi dan setelah diduga 6 jam kemudian baru di sampaikan ada ditemukan diduga barang terlarang, ada apa ini sebenarnya,” ujar warga bertanya tanya
Hal tersebut sangatlah berbeda jauh dengan penjelasan seorang warga setempat, warga tersebut pun mengaku bahwa dirinya mendapatkan kabar bahwa ada diduga sekelompok orang yang membuat keributan di sebuah lokasi yang dimana lokasi tersebut pun tempat orang tua dan keluarganya bercocok tanam sehari hari.
“Saya dengar dapat kabar bahwa lokasi kebun kami didatangi oleh sekelompok pria dengan membawa kelewang. Saya pun mecoba melihat ke lokasi tersebut, namun saat saya tiba di lokasi itu tiba tiba sekelompok pria yang membawa senjata tajam mengejar saya sambil mengucapkan kata bunuh dia bunuh dia bunuh dia, saat itu saya berlari untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi sekelompok pria itu membakar pondok yang setiap kali ke kebun digunakan untuk tempat berteduh. Saya tidak tau apa yang mereka permasalahkan, katanya mereka pondoh itu digunakan untuk tempat peredaran narkoba saya sudah pernah melaran agar tidak ada yang mengedarkan narkoba di lokasit tersebut,” ujar pria yang mengaku dikejar sekelompok pria bersajam saat itu.
Saya sudah membuat laporan terkait hal tersebut ke Polisi, saya berharap supaya pelaku dapat segera mempertanggung jawabkan perbuatannya, kami yakin semua pelaku akan diproses. Saya sangat sesalkan adanya tindakan premanisme yang saya juga tidak ketahui apa permasalahannya.
“Kalau tadi seandainya di lokasi tersebut memang ada dugaan peredaran barang terlarang kan bisa sama sama untuk mengeceknya bisa dengan petugas pemerintahan dan aparat setempat bukan nya malah membuat tindakan anarkis dan membakar pondok itu.atas kejadian tersebut kami mengalami kerugian lebih kurang Rp 6.000.000 rupiah, kami warga juga sangat mendukung aparat Kepolisian untuk memberantas peredaran gelap narkoba,” ungkapnya
Hal yang sama diungkapkan seorang pria yang sehari hari bekerja sebagai tukang becak. Yang dimana pada saat itu Ahyar mengatarkan penumang ke lokasi tempat jiarah yang lokasinya berdekatan dengan lokasi pembakaran.
“Saya tadi mengantarkan penumpang ke lokasi kuburan yang di Dusun 7 Desa Namosalah itu untuk jiarah, tapi tiba saya dikejar oleh pria yang naik sepeda motor Honda Warior Warna Merah dan pria yang menaiki mobil mobilio, saya terkejut karena mereka mengejar saya dengan menggunakan kelewang. Saat itu saya tidak mau ambil resiko dan saya tinggal kan becak saya dan saya menyelamatkan diri. saya juga sudah membuat laporan ke Polisi dan saya berharap supaya semua pelaku segera ditangkap dan di proses hukum,” harapnya
Dir Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Yemmi Mandagi,SIK Saat di konfirmasi belum memberikan tanggapan(.Red)