APBD Kota Medan TA 2026 Disetujui Rp6,9 Triliun,
MEDAN,Noktahsumutcom Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan menyatakan menerima dan menyetujui Ranperda APBD Kota Medan Tahun Anggaran (TA) 2026 untuk ditetapkan menjadi Perda dengan total anggaran mencapai Rp6,9 triliun lebih. Melalui juru bicara fraksi, DR
Dra Lily MBA, sejumlah catatan, saran, serta kritik disampaikan agar penggunaan anggaran dapat lebih optimal.
Pernyataan itu disampaikan Lily MBA dalam rapat paripurna pendapat fraksi terhadap Ranperda APBD 2026 di gedung DPRD Medan, Rabu (26/11).2025
Temukan lebih banyak
Produk kecantikan lokal
Advertorial online
Produk kesehatan herbal
Panduan wisata Sumatera Utara
Berita Gaya Hidup
Tiket pertandingan PSMS
Informasi regional Medan
Berita Olahraga Lokal
Berita Pemilu
Langganan majalah hiburan
Lily menegaskan pentingnya pengawasan terhadap sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan, agar kinerja pemungutan pajak semakin meningkat. Ia menyoroti adanya indikasi penggelapan pajak (tax evasion) yang dilakukan sebagian pelaku usaha.
“Indikasi penggelapan pajak tersebut diduga terjadi pada penetapan nilai pajak tempat hiburan, pajak hotel, restoran, pajak reklame dan objek pajak lainnya. Terkait penggelapan pajak tersebut, diharapkan melibatkan auditor profesional dan independen,” sebut Lily.
Temukan lebih banyak
Berita Aceh
Kursus bahasa Indonesia
Akses data ekonomi bisnis
Peluang karir jurnalisme
Panduan wisata Sumatera Utara
Advertorial online
Layanan konsultasi politik
Langganan berita digital
Informasi regional Medan
Berita Olahraga Lokal
Temukan lebih banyak
Berita Pemilu
Berita Kuliner
Berita Sumatera Utara
Layanan konsultasi politik
Peralatan gadget terbaru
Peluang karir jurnalisme
Tiket pertandingan PSMS
Pakaian olahraga lokal
Kelas memasak kuliner lokal
Berita terkini
Ia menjelaskan, praktik tersebut meliputi pelaku usaha yang tidak melaporkan seluruh pendapatan, memperbesar pengeluaran dengan bukti fiktif, hingga penggunaan dokumen palsu.
Selain itu, Fraksi PDI Perjuangan juga menyoroti buruknya pelayanan kesehatan di Kota Medan. Lily mempertanyakan langkah Pemko Medan dalam memperbaiki layanan demi menyukseskan program UHC di RS Pirngadi, RS Bachtiar Dja’far, dan Puskesmas.
Temukan lebih banyak
Berita Hiburan
Berita Olahraga Lokal
Berita Gaya Hidup
Pakaian olahraga lokal
Artikel pembaca
asuransi
Kelas memasak kuliner lokal
Berita Sumatera Utara
Informasi regional Medan
Berita Aceh
Menurutnya, pelayanan Puskesmas masih jauh dari memadai, termasuk sering kosongnya obat serta kurangnya tenaga medis. “Pengadaan alat kesehatan, dokter dan tenaga medis yang profesional harus ditingkatkan. Sehingga antusias masyarakat Kota Medan untuk berobat ke rumah sakit tersebut kembali normal seperti sebelumnya,” ungkapnya.(srisahati)
