Banyak yang Terpapar Judi Online, Ketua Komisi 1 DPRD Medan Minta Pemerintah Blokir Situsnya

Medan (Noktahsumut:com
Ketua Komisi 1 DPRD Medan Robi Barus mengakui banyak orang di Indonesia yang terpapar judi online. Praktik perjudian ini sulit dibuktikan, tidak seperti judi lainnya yang menggunakan tempat maupun lokasi. Jari jemari orang yang bekerja, di kamar atau dimana saja, bisa mengklik angka-angka pilihan judi, lalu mentransfer uangnya cukup dengan ponsel.
Politisi PDI Perjuangan ini melihat, judi online ini lebih parah lagi, sudah merebak ke semua usia, tidak mengenal kaya atau miskin, semua tergerus. Karena jenisnya beragam, orang tinggal pilih jenis judi dari mana, tinggal jari yang memainkan.”Tidak hanya anggota DPR maupun DPRD, sudah banyak orang “kerasukan” judi online, berharap kaya dengan modal sedikit hasil melimpah tanpa kerja. Mahasiswa, petani, ojol, penarik becak dan apapun pekerjaannya sudah kecanduan. Kalau transaksinya sampai ratusan triliun, itu sah-sah saja,” kata Robi Barus kepada wartawan, Senin (18/6/2024).
Baca Juga:
Indonesia Kerja Sama dengan Kamboja Berantas Jaringan Judi Onlai
Menurut dia, cara mengatasinya adalah keberanian kementerian Kominfo untuk memblokir situs-situs judi online agar bersih dari media sosial. Karena judi online ini munculnya di media sosial seperti Facebook dan lainnya, orang dengan mudah mengaksesnya. Apalagi ada layanan membahas angka-angka jitu, membuat orang makin tertarik.Selain itu, Kepolisian Republik Indonesia kata Robi Barus harus dipimpin sosok seperti Jenderal Polisi Sutanto yang tidak pernah sedikitpun toleransi terhadap judi. Karena kalau pimpinan tertingginya tegas, maka bawahan sampai ke Polsek-Polsek akan mengikut aturan.
Baca Juga:
Kapolres Samosir Mendadak Periksa Hp Anggota Polres, Miliki Aplikasi Judi Online Ditindak Tegas
Marak Judi Online dan Pornografi, Telegram dan X Diancam Ditutup
“Tapi Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan pemberantasan judi online, marilah kita bersama-sama memberantasnya apalagi sudah kepala negara memerintahkan,” ungkapnya.Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan maraknya judi online belakangan ini tergantung kepada pribadi masing-masing. Dia mencontohkan dirinya tidak suka judi, sehingga dalam bentuk apa dan semenarik apapun hadiah yang ditawarkan dia tidak tergiur.
“Semua itu tergantung diri kita sendiri, kita yang mengendalikannya, kalau iman kita goyah maka “hanyutlah” uang kita. Tapi kalau kita tekadkan untuk tidak berjudi, pasti bisa. Kalau saja orang Indonesia tidak mau bermain judi online, niscaya tutup sendirinya situsnya itu karena bandarnya bangkrut,” ungkapnya. (Srisahati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.jelajahnews.id/